Pesta Bikini Pelajar Imbas Pergaulan & Medsos

Randy Wirayudha, Jurnalis
Jum'at 24 April 2015 05:49 WIB
Ilustrasi: Antara
Share :

JAKARTA – Serbuan teknologi informasi melalui layanan-layanan media sosial, jika tak ditanggapi dengan bijak, justru akan jadi pemicu pergaulan bebas buat generasi muda Indonesia. Kasus Deudeuh Alfi Sahrin dan kini soal pesta bikini pelajar jadi contoh pengaruhnya.

Dalam kasus Deudeuh, medsos dijadikan cara lain menjajakan bisnis hawa nafsu. Sementara medsos juga membuat para remaja usia sekolah, matang lebih cepat.

Akibatnya, pergaulan bebas pun kian mudah dijamah para pelajar. Kegiatan macam pesta bikini pelajar pun jadi salah satu eksesnya.

“Ini faktor teknologi informasi yang sudah sedemikian rupa mengepung kita. Dengan gampang mereka mendapatkan informasi, terkait pergaulan metropolitan. Sekarang usia SMP, umur 15 tahun saja sudah matang mereka,” ungkap pemerhati gaya hidup, Moammar Emka kepada Okezone via telefon.

Soal pergaulan bebas, Emka juga menilai hal demikian tak lepas dari lingkungan remaja yang ada di sekolah. Pihak sekolah dianggap ikut bertanggungjawab soal pergaulan para murid mereka.

“Pendidikan di sekolah itu apa yang diajarkan, kemudian benar-benar jadi kiblat (perilaku) buat mereka atau malah sebaliknya? Jangan-jangan di sekolah pun pergaulannya sudah sangat bebas. Di beberapa sekolah kalau kita perhatikan, sudah benar-benar bebas,” lanjutnya.

“Apalagi jika dia (remaja) bersekolah di sekolah favorit, terkenal di Jakarta. Pelajar yang kehidupannya kaya punya duit, terpengaruh soal cara berbusana (minim). Itu bisa menular pada pelajar yang enggak ngerti apa-apa,” tambah Emka.

“Menular pada pelajar yang enggak ngerti-ngerti amat soal gaya hidup yang bebas, akhirnya ikut-ikutan. Apalagi kalau ada sarana (pesta) gratis,” ujar penulis buku ‘Jakarta Undercover’ dan ‘In Bed with Model$’ itu.

Pesta dan gaya hidup malam pun tak pelak menjangkiti para pelajar, akibat dari pergaulan bebas di atas, seperti kasus pesta bikini pelajar. Dikhawatirkan, pesta semacam itu malah jadi wadah untuk pesta seks.

“Kalau melibatkan pesta seks, pasti akan jadi miris juga. Fakta lain menyebutkan bahwa misalnya, para pelaku prostitusi itu malah anak remaja. Hampir semua remaja yang ingin melakukan seks pertama, ya kalau enggak sama PSK (pekerja seks komersial), ya sama teman (sekolahnya),” pungkas Emka.

(Randy Wirayudha)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya