JAKARTA – Wacana reshuffle kabinet yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) belakangan ini memang santer terdengar. Ternyata, pergantian susunan “pembantu” Presiden Jokowi ini akan menjadi slot menguntungkan bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam menempatkan kadernya.
Pengamat politik asal Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara mengatakan, Presiden Jokowi itu saat ini lebih banyak mendapat tekanan dari partai pendukungnya PDIP. Hal itu terlihat ketika pelaksanaan Kongres PDIP di Bali ketika dalam pidatonya Megawati mengkritik pemerintahan Jokowi.
“Jokowi sekarang itu lebih banyak tekanannya dari PDIP. Jadi PDIP lebih banyak menekan, itu sebenarnya bisa kelihatan ketika Kongres di Bali yang salah satu pidato politiknya Mega,” ujarnya kepada Okezone, Sabtu (9/5/2015).