“Saat diperiksa dokter hewan memang bahu kiri yang patah itu tidak ada respons, diduga ada sarafnya yang putus,” ujar Margo.
Akibat insiden itu, Tim BKSDA dan Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) akan melakukan evaluasi.
“Jika tidak memenuhi persyaratan kebun binatang seperti pakan, kondisi kandang, serta tenaga media hewan bisa saja ditutup, tapi kita lihat evaluasinya,” ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Keanekaragaman Hayati BKSDA Sumbar Rusdian Rintonga mengatakan, saat perawatan, Sari mendapat penanganan berupa suntikan dan infus untuk menambah kekuatan tubuh. Tapi karena kondisinya semakin lemah, pada Sabtu 16 Mei 2015 pukul 24.00 WIB nyawa Sari tidak bisa tertolong lagi.
“Padahal, rencananya akan dilakukan operasi untuk mengeluarkan anaknya. Sebab, hasil USG, anak yang dikandungnya meninggal dalam rahim Sari,” ujarnya.