Kubu Ical Apresiasi Upaya JK dalam Islah Golkar

Qur'anul Hidayat, Jurnalis
Selasa 26 Mei 2015 11:24 WIB
Foto: Okezone
Share :

JAKARTA - Politikus Partai Golkar hasil Munas Bali, Tantowi Yahya mengapresiasi upaya islah terbatas yang dicetus oleh mantan Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla. Menurutnya, upaya itu sangat relevan dan bernilai strategis untuk menyelamatkan partai beringin di Pilkada serentak.

"Upaya yang dibangun JK adalah sesuatu yang sangat strategis dan relevan pada saat ini. Apa yang dibangun beliau, mengajak supaya kedua belah pihak mementingkan kepentingan yang lebih besar," tukasnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (26/5/2015).

Kata Tantowi, kepentingan lebih besar yang harus dipikirkan oleh kedua kubu adalah kader-kader partai yang selama ini sudah berjuang keras untuk ikut dalam pesta demokrasi yang akan digelar pada Desember 2015 itu.

Selain itu, Wakil Ketua Komisi I itu juga beranggapan, islah terbatas itu bisa jadi jalan masuk bagi Golkar untuk kembali bersatu dan utuh sebagai sebuah partai.

"Walaupun sifatnya jangka pendek, tapi maknanya sangat bagus, di samping penyelamatan, ini juga bisa jadi entry point untuk islah," tegas Tantowi.

Tantowi sendiri tak mau berkomentar terlalu jauh soal teknis dari islah terbatas tersebut. Hal yang terpenting saat ini, kata dia, adalah menyatukan kesepahaman antara kubu Aburizal Bakrie (Ical) dengan kubu Agung Laksono.

"Setelah sepakat, maka akan bicara teknis, siapa yang akan menangani, terdiri dari siapa saja, itu teknis sekali. Yang paling penting, tidak ada kesepakatan," tuntasnya.

Sebelumnya, JK berinisiatif menjadi mediator dalam konflik Partai Golkar. JK kemudian menawarkan empat poin islah yakni, mengedepankan kepentingan kader daerah, membentuk tim penjaringan bersama untuk Pilkada, menetapkan kriteria patokan untuk calon yang diusung dan menentukan DPP yang berhak mengusul Golkar di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

(Susi Fatimah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya