Gatot Soebroto, dari Eksekusi Amir Sjarifuddin sampai Ditangkap Warouw

Randy Wirayudha, Jurnalis
Kamis 11 Juni 2015 06:16 WIB
Ilustrasi Jenderal Besar Gatot Soebroto
Share :

Amir dan tokoh-tokoh komunis lainnya ditangkap pada 29 November 1948 dengan keadaan lusuh. Mereka dibawa ke Solo untuk kemudian dipertemukan Kolonel Gatot. 5 Desember di tahun yang sama, mereka dibawa ke Yogyakarta dan ditahan di Benteng Vredeburg.

Ketika tahu Amir dibawa ke Yogya, Soekarno sempat menyatakan permintaan agar Amir tidak dihukum mati. Sementara dalam buku ‘Madiun 1948: PKI Bergerak’, Wakil PM Mohammad Hatta minta Amir dan kawan-kawannya diajukan ke muka pengadilan.

“Saya sudah bilang untuk menahan mereka semua dan membawa mereka ke pengadilan,” seru Hatta kala itu seperti dikutip dalam buku ‘Indonesia Free: A Political Biography of Mohammad Hatta’.

“Gatot Soebroto mengatakan, dari pada mengambil risiko mereka menyeberang ke pihak Belanda, lebih baik mereka dihabisi,” tambah pengakuan Hatta setelah bertahun-tahun kemudian ketika mengenang soal eksekusi Amir Sjarifuddin di buku yang sama.

Kontroversi Gatot yang lahir pada 10 Oktober 1907 di Banyumas, Jawa Tengah itu tak berhenti sampai di situ. Pada 1952 Gatot yang menjabat Pangdam VII Makassar tak hanya dicopot jabatannya, tapi juga ditangkap oleh kepala staf-nya sendiri, Letkol Joop F. Warouw.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya