SYDNEY - Pihak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mewawancarai para imigran gelap pencari suaka yang kini sedang ditampung di Pulau Rote. Pernyataan PBB mempertegas tuduhan atas Pemerintah Australia yang menyuap penyelundup manusia dengan ribuan dolar supaya kapal mereka berbalik arah ke Indonesia.
Direktur Regional badan PBB untuk urusan pengungsi UNHCR, James Lynch mengatakan, pencari suaka juga memberi tahu pihak UNHCR bahwa mereka ditahan dalam kapal milik Bea dan Cukai Australia selama empat hari sebelum mereka dimasukkan dalam dua kapal biru dan dibawa ke Indonesia.
"Kapal mereka diselamatkan oleh pihak Angkatan Laut (AL) Indonesia pada 31 Mei 2015. Kami telah mewawancarai 65 penumpang kapal dan mereka menyatakan para Anak Buah Kapal (ABK) menerima uang suap," kata Lynch kepada BBC, sebagaimana dilansir The Sydney Morning Herald, Minggu (14/6/2015).
"Informasi yang kami dapatkan memang belum terkonfirmasi. Namun, kami diberi tahu oleh 65 penumpang kapal bahwa mereka dihampiri oleh kapal AL Australia. Kemudian, mereka dipindahkan ke kapal Bea dan Cukai Australia dan mereka tinggal di sana selama empat hari. Setelah itu, mereka dimasukkan dalam dua kapal biru dan dibawa ke Indonesia," sambungnya.