Lynch menuduh Australia mengirim sinyal yang salah kepada negara-negara di sekitarnya, termasuk Indonesia, Myanmar, Malaysia, dan Thailand. Pasalnya, selama ini PBB telah berusaha agar negara-negara tersebut mengizinkan imigran gelap mendarat sementara di wilayah mereka.
Sebagaimana diberitakan, pada akhir Mei lalu, Pemerintah Australia diduga menyuap enam ABK yang membawa sebuah kapal penuh imigran gelap pencari suaka asal Bangladesh, Sri Lanka, dan Myanmar.
Sekira 65 orang imigran gelap asal ketiga negara tersebut sedang berlayar menuju Selandia Baru. Namun, di tengah perjalanan, kapal mereka dicegat Angkatan Laut Australia serta petugas Bea dan Cukai Australia.
(Pamela Sarnia)