Foto Prajurit Jadi Bukti Rusia Terlibat dalam Konflik Ukraina

Jihad Dwidyasa , Jurnalis
Rabu 17 Juni 2015 11:32 WIB
Foto prajurit Rusia, Bato Dambaev (kiri), di wilayah Ukraina (Foto: VICE News)
Share :

VUHLEHIRSK – Sebuah foto menunjukkan seorang pria beratribut prajurit Rusia tengah berada di Kota Vuhlehirsk, Ukraina. Foto yang dirilis oleh VICE News tersebut diyakini sebagai bukti terbaru dalam keterlibatan Pemerintah Rusia dengan kelompok separatis yang sedang perang melawan prajurit Pemerintah Ukraina.

Seperti dilansir Sydney Morning Herald, Rabu (17/6/2015), VICE News telah memublikasikan foto prajurit Rusia bernama Bato Dambaev. Dalam foto tersebut, Dambaev tengah berdiri dengan memegang senapan ketika berada di Kota Vuhlehirsk.

Kota Vuhlehirsk sendiri hanya berada sejauh 13 kilometer dari Kota Debaltseve yang menjadi medan pertempuran antara kelompok separatis pro-Rusia dan prajurit Pemerintah Ukraina dalam satu tahun terakhir.

Sebelumnya, sempat muncul juga sebuah laporan yang dibuat oleh aktivis HAM di Moskow, dan kesaksian beberapa prajurit Rusia yang tidak ingin disebutkan identitasnya. Kesaksian tersebut tidak jauh berbeda dari laporan oposisi Pemerintah Rusia.

Berdasarkan pengakuan salah seorang mantan prajurit yang dirahasiakan identitasnya. disebutkan bahwa para prajurit Rusia terus diperintahkan untuk merangsek ke dalam wilayah Ukraina Timur. Bagi mereka yang menolak perintah diancam akan dijebloskan ke dalam penjara.

Sebagaimana diberitakan, konflik berkepanjangan di Ukraina Timur telah menimbulkan korban jiwa lebih dari 6.000 orang dalam kurun satu tahun. Fakta itu dikemukakan oleh pihak Komisi Tinggi PBB untuk HAM.

Sejak April 2014, setidaknya sebanyak 6.116 orang dari kalangan militer dan warga sipil telah terbunuh akibat konflik antara kelompok separatis pro-Rusia dengan pasukan Ukraina.

Konflik di Ukraina Timur pecah setelah dua Kota Donetsk dan Luganks yang berada di wilayah Donbass menggelar referendum untuk memisahkan diri.

Setelah referendum, mereka mengumumkan kemerdekaan dan melepaskan diri dari Pemerintah Ukraina. Namun, Ukraina tidak terima dan menuduh Rusia ikut mendukung kelompok separatis di Ukraina Timur. Sejak saat itulah perang antara kelompok separatis pro-Rusia dan pasukan Ukraina mulai terjadi.

(Hendra Mujiraharja)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya