WONOGIRI - Kekeringan mulai melanda wilayah Kabupaten Wonogiri, tepatnya di jajaran Pengunungan Sewu. Sebanyak 39 desa yang berada di delapan kecamatan di Wonogiri juga berpotensi terancam kekeringan.
Desa-desa tersebut yakni yang berada di Kecamatan Giritontro, Pracimantoro, Paranggupito, Manyaran, Eromoko, Nguntoronadi, Giriwoyo, dan Selogiri. Sementara wilayah yang paling parah dilanda kekeringan adalah Pracimantoro.
Saat ini sejumlah sumber mata air di wilayah Wonogiri mulai mengering karena dua bulan tidak hujan. Selain itu, debit di sumber mata air seperti telaga, waduk, dan irigasi mengalami penyusutan.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, menyatakan bahaya kekeringan 2015 diprediksi lebih panjang dari tahun sebelumnya.
"Hasil rapat koordinasi (rakor) ada 29 desa di delapan kecamatan yang masuk peta rawan kekeringan," jelas Bambang Haryanto, Selasa (30/6/2015).
Pihak BPBD Wonogiri sendiri sudah melakukan pemasokan air bersih sebanyak 13 tangki di dusun yang ada di Desa Gambirmanis, Kecamatan Pracimantoro, yang sudah mengajukan permintaan. Masing-masing tangki tersebut berkapasitas 5.000 liter air.
"Bantuan air bersih menelan dana sebesar Rp1,5 juta. Tiap satu dusun mendapatkan bantuan droping air satu tangki dengan kapaitas berisi 5.000 liter air bersih," lanjut Bambang.
Sebenarnya Kabupaten Wonogiri memiliki tujuh waduk yang dikelola oleh Pemkab Wonogiri, yakni Waduk Nawangan (Giriwoyo), Songputri (Eromoko), Plumbon (Eromoko), Parangjoho (Eromoko), Kedung Uling (Eromoko), Krisak (Selogiri), dan Ngancar (Batuwarno). Namun, waduk-waduk tersebut semuanya juga mengalami penyusutan debit air. (ira)
(Muhammad Saifullah )