Runtuhnya Uni Soviet yang menyebabkan pemerintah negara-negara pecahannya kehilangan kepemilikan AK-47 juga menyebabkan penyebaran senapan ini menjadi tidak terkontrol serta menyediakan persediaan senjata yang hampir tidak terbatas.
Setelah lebih dari 60 tahun, AK-47 dan berbagai variannya tetap menjadi salah satu senjata yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Korban yang jatuh dalam berbagai konflik di dunia yang melibatkan senapan serbu ini bisa mencapai jutaan orang sampai saat ini. Oleh karena itulah ada yang menganggap AK-47 sebagai salah satu senjata pemusnah massal.
Meski begitu, hingga ajal menjemputnya pada 2013, Mikhail Kalashnikov sebagai pencipta senapan ‘pemusnah massal’ ini menyatakan tidak ambil pusing dengan penemuannya yang digunakan dan berperan dalam berbagai pertumpahan darah.
“Saya tidur dengan tenang. Politikuslah yang harus disalahkan karena gagal mencapai kesepakatan dan akhirnya menggunakan kekerasan,” kata Kalashnikov dalam wawancara yang dilansir Fox News, pada 2010.
Diperkirakan lebih dari 100 juta pucuk AK-47 telah diproduksi sejak dibuat pertama kali 68 tahun lalu. Senapan yang dianggap telah mengubah pertempuran di seluruh dunia ini, dinilai masih akan relevan hingga bertahun-tahun mendatang.
(Hendra Mujiraharja)