Waktu yang dibutuhkan untuk memilih pakaian bekas itu lebih lama ketimbang saat ajukan transaksi ke penjualnya, lantaran harga yang murah dirasa sudah cocok dengan jangkauan kantong.
"Sudah tiga lembar saya beli, baju kaos dan blus," tutur Ani, (24), salah seorang pengunjung pasar Cakar ini bersama seorang rekannya saat ditemui, Senin (6/7/2015).
Dia mengaku, ke pasar Cakar ini hampir tiap hari karena dirinya merasa puas belanja pakaian bekas itu mulai dari kualitas bahan, model hingga harga yang bersahabat di kantong.
Meski begitu, membeli pakaian bekas itu punya risiko kesehatan dan membutuhkan perlakuan khusus sebelum digunakan, seperti dicuci secara khusus dan merendamnya dengan air panas.
Supriadi, (45), salah seorang penjual baju bekas cap karung ini saat ditemui, mengak, saat ini kenaikan penjualan mungkin belum signifikan. Tetapi seperti tahun-tahun sebelumnya di bulan Ramadan, pembeli baru membludak pada H-10 jelang Lebaran.
Pada saat itu, kata Supriadi, banyak pembeli untuk mempersiapkan baju Lebaran. Memang saat Lebaran, biasanya orang beli baju baru.