Tetapi khusus bagi masyarakat menengah ke bawah, selain model, bahan, yang jadi pertimbangan utama membeli pakaian bekas untuk Lebaran adalah harga yang terjangkau. Tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam.
Supriadi mengaku sudah melakoni bisnis baju bekas ini sejak 10 tahun silam. Menurutnya, bisnis ini tidak ada ruginya, karena jika tidak laku di Makassar, baju bekas bisa di-drop ke daerah.
"Memang di awal-awal Ramadaan belum banyak, nyaris seperti suasana penjualan di hari-hari normal. Tapi saya masih menunggu di H-10, mulai banyak pembeli. Biasanya penjualan alami kenaikan hingga 80 persen," terang Supriadi.
Baju bekas yang dijual Supriadi diambil dari Pasar Toddopuli yang merupakan pusat penjualan pakaian bekas, langsung dari negara luar.
Per bal atau per karung baju atau kaos seharga Rp2,4 juta. Baju kemeja Rp3 juta, masing-masing keuntungannya bisa mencapai Rp1 juta hingga Rp1,5 juta. Jadi jika sudah dekat Lebaran, keuntungan bisa lebih dari itu.
(Randy Wirayudha)