Janda Bekas Agen KGB Tuduh Putin Perintahkan Bunuh Suaminya

, Jurnalis
Sabtu 01 Agustus 2015 14:30 WIB
Janda mendiang agen KGB, Alexander Litvinenko yakin Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pembunuhan atas suaminya. (Foto: VoA Indonesia)
Share :

MOSKOW - Janda seorang bekas mata-mata Rusia yang tewas diracun sembilan tahun yang lalu mengklaim bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pembunuhan atas suaminya, ketika penyelidikan mengenai kematiannya berakhir di Inggris. Klaim itu dilontarkan pada Jumat 31 Juli 2015.

Janda mantan agen KGB Alexander Litvinenko mengatakan bahwa dia yakin penyelidikan Inggris itu mengungkapkan kebenaran mengenai kematian suaminya. Marina Litvinenko mengatakan dia yakin penyelidikan itu mengungkapkan bahwa Litvinenko dibunuh oleh agen-agen negara Rusia, yang katanya tidak dapat terjadi tanpa izin Putin.

Penyelidikan 6-bulan di London itu mencakup kesaksian dari 62 orang. Hakim yang memimpin penyelidikan itu diperkirakan akan merilis temuannya nanti tahun ini.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengutuk penyelidikan tersebut hari Jumat, dengan mengatakan bahwa Inggris telah mempolitisir penyelidikan itu. Rusia selalu membantah keterlibatan dalam kematian Litvinenko.

Kasus itu adalah sumber ketegangan yang terus berlangsung antara Inggris dan Rusia. Litvinenko, seorang pengritik terkemuka Kremlin, meninggal pada 2006, beberapa minggu setelah meminum teh yang dibumbui dengan isotop radioaktif polonium-210.

Menjelang kematiannya, Litvinenko menuduh Putin memerintahkan pembunuhannya. Dua orang Rusia yang bersama Litvinenko ketika ia meminum teh beracun itu, menjadi buronan polisi Inggris. Keduanya membantah keterlibatannya dan Rusia tidak mau mengekstradisi mereka.

(Hendra Mujiraharja)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya