Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Meningkatnya Ketegangan China-AS Membuat Khawatir Negara-Negara ASEAN

Agregasi VOA , Jurnalis-Senin, 12 November 2018 |07:15 WIB
Meningkatnya Ketegangan China-AS Membuat Khawatir Negara-Negara ASEAN
Kapal USS Decatur di Laut China Selatan. (Foto: AP)
A
A
A

MENJELANG Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Amerika Serikat-ASEAN pada pertengahan November 2018, negara-negara ASEAN menyampaikan keprihatinan mengenai meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing. Mereka merujuk perang tarif AS-China, retorika kedua pemerintah yang makin agresif, dan insiden yang melibatkan kapal perang kedua negara.

Pada September lalu, kapal perusak Angkatan Laut AS, USS Decatur, hampir bentrok dengan kapal perang China. Luyang jaraknya hanya 40 meter dari busur kapal Amerika, sehingga harus melakukan manuver untuk mencegah tabrakan.

Insiden itu, dekat pulau karang yang diklaim China di Laut China Selatan, menambah ketegangan antara Washington dan Beijing.

“Meskipun ada gangguan nekat semacam itu, Angkatan Laut AS akan terus melakukan penerbangan, berlayar, dan beroperasi di mana diizinkan hukum internasional dan dikehendaki kepentingan nasional kita. Kita tidak akan terintimidasi dan tidak akan mundur," kata Mike Pence.

China telah memperluas pengawasannya atas sebagian besar Laut China Selatan dalam beberapa tahun terakhir, membangun pangkalan militer dan landasan udara di pulau-pulau kecil dan pulau karang. AS dan sekutunya menanggapi dengan kebebasan untuk melakukan latihan-latihan navigasi di dekat klaim China yang disengketakan untuk memastikan China tidak memblokir lalu lintas laut dan udara. Tetapi China menentang latihan ini.

Tidak hanya menghadapi prilaku yang tidak diinginkan namun juga memperkuatnya. Awal bulan ini kapal induk USS Ronald Reagan bergabung dengan kapal perusak Jepang untuk melakukan latihan kesiapan perang terbesar di wilayah tersebut.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement