NEW YORK – Balon raksasa milik China ditembak jatuh oleh militer Amerika Serikat (AS). Balon tersebut diduga oleh Negeri Paman SAM sebagai mata-mata yang dikirim Negeri Tirai Bambu. Aksi tersebut menimbulkan protes dari China.
Berikut sejumlah fakta-faktanya:
1. Ditembak Rudal
Rekaman di jaringan TV AS menunjukkan balon jatuh ke laut setelah ledakan kecil. Seorang pejabat pertahanan mengatakan kepada wartawan, sebuah jet tempur F-22 menyerang balon ketinggian tinggi dengan satu rudal - AIM-9X Sidewinder - dan jatuh sekitar enam mil laut di lepas pantai AS pada pukul 14:39 EST (19:39 GMT).
Pejabat pertahanan mengatakan kepada media AS bahwa puing-puing itu mendarat di perairan setinggi 47 kaki (14 m) - lebih dangkal dari yang mereka perkirakan - dekat Pantai Myrtle, Carolina Selatan.
Militer sekarang berusaha memulihkan puing-puing yang tersebar sejauh tujuh mil (11 km). Dua kapal angkatan laut, termasuk satu dengan derek berat untuk pemulihan, berada di area tersebut.
2. Diduga Balon Pengintai
Seorang pejabat senior pertahanan AS dalam pernyataan Pentagon mengatakan pihaknya mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi pengumpulan informasi sensitif dari balon diduga pengintai China.
Baca juga: China Protes Keras Usai AS Tembak Jatuh Balon Raksasa yang Dicurigai Mata-Mata
"Kami dapat mempelajari dan meneliti balon dan perlengkapannya, yang sangat berharga," lanjutnya.
3. Reaksi Joe Biden
Presiden AS Joe Biden berada di bawah tekanan untuk menembak jatuh balon itu sejak pejabat pertahanan pertama kali mengumumkan bahwa mereka melacaknya pada Kamis (2/2/2023). Setelah balon ditembak jatuh, Biden memuji aksi tersebut.
"Mereka berhasil menembak jatuh, saya ingin memuji penerbang kami yang melakukannya,” ujarnya.
Biden pertama kali menyetujui rencana untuk menembak jatuh balon pada Rabu (1/2/2023), tetapi Pentagon mengatakan telah memutuskan untuk menunggu sampai objek tersebut berada di atas air agar tidak menempatkan orang di darat dalam risiko yang tidak semestinya.
Follow Berita Okezone di Google News