KENTFIELD - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Selasa, (20/6/2023) menyebut Presiden China Xi Jinping seorang diktator. Ini dilakukan Biden sehari setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengunjungi Beijing untuk menstabilkan hubungan bilateral yang menurut China berada di titik terendah sejak hubungan formal antara kedua negara dibangun.
Biden juga mengatakan Xi sangat malu ketika balon mata-mata China yang diidentifikasi diterbangkan di atas wilayah udara AS awal tahun ini, membuat komentar pribadi tentang pemimpin China ketika Blinken mengatakan pada Senin, (19/6/2023) bahwa masalah itu telah selesai dan tak dibahas lagi.
Tidak jelas mengapa Biden membuat komentar tentang Xi - pemimpin China yang paling kuat sejak Mao Zedong setelah dia mendapatkan masa jabatan ketiga yang memecahkan preseden sebagai presiden dan kepala Partai Komunis.
"Alasan mengapa Xi Jinping menjadi sangat kesal ketika saya menembak jatuh balon itu dengan dua mobil boks yang penuh dengan peralatan mata-mata di dalamnya adalah dia tidak tahu itu ada di sana," kata Biden pada penggalangan dana di California, sebagaimana dilansir Reuters.
"Itu sangat memalukan bagi para sang diktator. Ketika mereka tidak tahu apa yang terjadi. Itu (balon mata-mata) tidak seharusnya terbang ke lokasi dimana itu berada. (Balon) itu tertiup keluar jalur," tambah Biden.
Biden juga mengatakan China "mengalami kesulitan ekonomi yang nyata."