Ia membenarkan bahwa terjadinya kerusuhan di proyek minyak Blok Cepu, dipicu ribuan karyawan yang sulit keluar untuk makan siang, disebabkan adanya perubahan kebijakan manajemen.
"Kami masih belum tahu penyebab pastinya yang mengubah kebijakan soal pintu keluar. Yang jelas, ketika itu karyawan yang marah mencari petugas PT Tripatra, yang mengerjakan proyek minyak Blok Cepu," paparnya.
Yang jelas, menurut dia, pemkab akan mengundang kedua belah pihak yaitu ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dan PT Tripatra, untuk mendudukkan permasalahan yang terjadi, agar kondisi di lokasi proyek minyak Blok Cepu, bisa berjalan normal. "Saat ini ribuan pekerja proyek minyak Blok Cepu diliburkan," ucapnya.
(Muhammad Saifullah )