JAKARTA - Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Prof Thomas Djamaluddin meminta warga tidak menganggap serius suara terompet di Condet, Jakarta Timur.
Baginya, tak ada kajian ilmiah dalam menjelaskan suara tersebut karena bukan berasal dari alam. Suara degungan itu diduga buatan manusia atau dari pesawat yang hendak landing.
"Enggak ada nilai ilmiah, itu biasa," ungkap Thomas saat berbincang dengan Okezone, di Jakarta, Jumat (11/9/2015) malam.
Thomas menambahkan, tidak perlu ada kehebohan terkait suara tersebut karena asal suara terompet tersebut rancu dan bukan dari alam.
"Enggak perlu dianggap serius karena yang dihebohkan itu rancu, itukan kalau yang fenomena alam suara ultrasonik yang tidak terdengar nyata. Kalau ini terdengar nyata telinga manusia," sebutnya.
Sebelumnya diwartakan, sebuah video berdurasi 19 detik berisi suara gemuruh mirip dengungan sangkakala menjadi viral dan ramai dibicarakan di media sosial.
Salah satu video tersebut diunggah ke situs Youtube oleh akun widias dewnatoro pada 10 September 2015 dan sudah ditonton 2.174 viewers. Pengambilan gambar diduga berlokasi di wilayah Condet, Jakarta Timur.
Fenomena suara gemuruh yang disebut suara ini beberapa kali pernah menghebohkan masyarakat karena terjadi di sejumlah negara Eropa. Pada video tersebut, frekuensi suara tersebut bernada tinggi dan rendah.
(Rizka Diputra)