MOSKOW – Serangan yang dilancarkan Rusia ke basis kelompok militan ISIS telah berlangsung selama sepekan. Moskow menyatakan bahwa hasil yang dicapai sejauh ini cukup positif dengan dihancurkannya beberapa target milik kelompok militan itu.
Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa mereka telah melakukan 120 serangan yang menghantam 110 target sejak dimulainya operasi militer pada 30 September 2015. Laporan yang dilansir Russia Today Kamis (8/10/2015) menyebutkan, selama sepekan ini, target yang berhasil dihancurkan adalah sebagai berikut:
- 71 kendaraan lapis baja
- 30 kendaraan lainnya
- 19 fasilitas komando
- 2 pusat komunikasi
- 23 gudang senjata dan bahan bakar
- 6 pabrik yang digunakan untuk membuat bom (improvised explosive device/IED)
- beberapa senjata artileri
- beberapa kamp pelatihan militan.
Tidak disebutkan apakah target-target tersebut seluruhnya milik ISIS atau termasuk di dalamnya sasaran dari kelompok militan lainnya. Rusia sebelumnya telah menyatakan bahwa mereka juga menjadikan beberapa kelompok yang mereka anggap sebagai teroris, termasuk di antaranya Front Al Nusra, sebagai sasarannya.
Sebagian besar serangan-serangan tersebut dilakukan melalui udara yang dilakukan oleh jet tempur dan pengebom seperti Sukhoi Su-24, Su-34, dan Su-25 dengan menggunakan misil dan bom seperti KH-25L, KAB-250s, serta penghancur bungker BETAB-500s dan FAB-500s. Selain menggunakan jet tempur, Rusia juga mengerahkan misil jelajahnya yang diluncurkan dari armada Laut Kaspia untuk menghancurkan sasaran-sasaran di Suriah.
Gempuran yang berlangsung terus-menerus juga dilaporkan menyebabkan militan ISIS berada dalam keadaan panik. Mereka bahkan dikabarkan menggunakan fasilitas keagamaan seperti masjid sebagai tempat persembunyian agar terhindar dari serangan udara.
Moskow telah menyatakan bahwa serangan Rusia terhadap ISIS di Suriah hanya akan berlangsung dalam jangka waktu yang terbatas. Lamanya operasi bergantung kepada hasil yang dicapai oleh serangan-serangan udara yang telah berlangsung.
(Rahman Asmardika)