JAKARTA - Sebanyak tiga orang menteri Kabinet Kerja, yakni Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya dan Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek bertandang ke gedung DPR RI untuk bertemu dengan pimpinan DPR serta beberapa orang Ketua Komisi.
Sebelum berlanjut ke pembicaraan yang lebih serius, Ketua DPR, Setya Novanto menelefon seorang warga Palembang bernama Pipit. Dia pun berkesempatan berbicara langsung dengan tiga orang menteri di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kepada Luhut, Pipit menyampaikan tentang kondisi asap yang semakin memburuk di tempatnya tinggal. Bahkan, jarak pandang saat ini hanya 200-300 meter. Mendapati fakta itu, Luhut terlihat terkejut.
"Semakin memburuk ya, nanti saya cek lagi ya bu," kata Luhut, Jumat (16/10/2015).
Meski merasa puas sudah bisa berbincang dengan mantan Kepala Staf Kepresidenan itu, Setnov kemudian menawarkan Pipit berbicara dengan Siti Nurbaya dan Nila F Moeloek.
Kepada Siti, Pipit curhat tentang sulitnya kondisi ekonomi para petani sawit dan karet yang harganya menurun tajam. Hal itu diakibatkan oleh banyaknya lahan yang tercemar.
"Harga turun, masih dipanen mereka rugi, harga enggak sampai Rp500, (kalau dipanen) malah keluar duit, jadinya rugi. Mereka pendapatan berkurang, saya duga sengaja dibakar biar enggak rugi," sebutnya.
Mendengar keluhan itu, Siti mengaku pihaknya sudah menginvestigasi perusahaan nakal yang membakar lahan. Jika terbukti, perusahaan itu akan dikenai sanksi.
Pipit lantas mengeluhkan kondisi kesehatan masyarakat yang menurun karena kabut asap kepada Nila Moelok yang berjanji akan terus memberikan bantuan kesehatan ke masyarakat.
Dalam pertemuan, DPR diwakili oleh Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua Taufik Kurniawan, Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq, Ketua Komisi II Rambe Kamiruzzaman, Wakil Ketua Komisi III Benny K Harman, Wakil Ketua Komisi I Tantowi Yahya.
(Rizka Diputra)