Dalam empat hari terakhir, Rusia telah melakukan setidaknya 522 serangan dengan meluncurkan 100 rudal jelajah, dan 1.400 ton bom dari berbagai jenis. Jumlah pesawat yang dikerahkan dalam operasi militer mereka di Suriah juga bertambah dua kali lipat menjadi 69 jet tempur dari jumlah sebelumnya 32 unit.
Operasi militer Rusia di Suriah yang telah dimulai sejak 30 September 2015, semakin gencar setelah penyelidik Rusia mengungkapkan bahwa tragedi jatuhnya pesawat maskapai Rusia di Sinai, Mesir merupakan sebuah aksi terorisme yang diklaim dilakukan oleh ISIS.
Presiden Vladimir Putin telah bersumpah untuk membalas ISIS atas peristiwa tersebut dan menjanjikan hadiah USD50 juta untuk informasi mengenai pihak yang bertanggung jawab atas kematian 224 orang penumpang dan awak pesawat nahas itu.
(Rahman Asmardika)