Peneliti Rusia Prediksi Hasil Pilpres AS

Rahman Asmardika, Jurnalis
Rabu 20 Januari 2016 18:05 WIB
Kandidat presiden dari Partai Republik, Marco Rubio. (Foto: Reuters)
Share :

MOSKOW – Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) dipastikan akan menjadi salah satu perhelatan paling penting di dunia internasional pada tahun ini. Meski putaran akhir pesta demokrasi di Negeri Paman Sam itu baru akan berlangsung pada November 2016, banyak pihak yang mulai mengira-ngira siapa yang akan menjadi pemenangnya.

Institut Ekonomi Dunia di Akademi Sains Rusia (IMEMO) merilis laporan ramalan kebijakan luar negeri tahunan mengenai kebijakan dalam negeri AS, dan memprediksi Hillary Clinton akan keluar menjadi pemenang pilpres sekaligus menjadi presiden ke-45 45 menggantikan Barack Obama.

Menurut laporan tersebut, Hillary akan mampu mengalahkan pesaingnya Bernie Sanders untuk menjadi kandidat Partai Demokrat dan maju untuk mengalahkan Marco Rubio yang menyingkirkan Donald Trump serta Ted Cruz dalam persaingan kandidat presiden dari Partai Republik.

Meski hasil jajak pendapat terakhir tidak menempatkan Clinton dan Rubio di posisi teratas kandidat masing-masing partai, IMEMO meramalkan merekalah yang pada akhirnya akan bersaing di partai puncak Pilpres AS 2016.

“Kesuksesan Hillary di tahap terakhir pemilihan umum sangat bergantung pada kemampuannya untuk melakukan hal yang mustahil: memberikan jalan yang dapat memuaskan dua kubu dalam perpolitikan AS,” demikian tertulis dalam laporan tersebut, sebagaimana dilansir Sputnik, Rabu (20/1/2016).

Namun, fakta saat ini menunjukkan Hillary berada di bawah Sanders dalam jajak pendapat kandidat presiden Partai Demokrat. Popularitas istri presiden ke-42 AS itu juga menunjukkan penurunan sejak September 2015.

Sedangkan Marco Rubio justru berada di posisi ketiga jajak pendapat kandidat dari Partai Republik di belakang Trump dan Cruz dengan selisih yang cukup jauh.

Jika laporan mengenai politik dalam negeri AS yang disponsori oleh perusahaan minyak asal Inggris, British Petroleum (BP), itu dianggap kurang akurat, prediksi mengenai politik luar negeri Washington juga dianggap tidak jauh berbeda dengan meramalkan dukungan AS kepada Arab Saudi untuk memerangi militan Kurdi di Suriah yang saat ini masih menjadi sekutu bahkan dipersenjatai oleh AS.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya