Para perempuan yang khusus dibayar demi menemani klien dari kelas atas untuk beberapa waktu tertentu (seperti kawin kontrak), dengan contoh ketika klien tersebut melakukan perjalanan bisnis. Para perempuan ini juga akan berperan layaknya ‘istri’ dari kliennya, yang termasuk melayani kebutuhan seksual sang klien.
Kategori satu dan dua ini sering menjadi kontroversi di publik China, karena terkait dengan praktek korupsi yang dilakukan oleh para pejabat di pemerintahan. Para kelompok feminisme di China, Hong Kong dan Taiwan, secara aktif berusaha untuk menghilangkan bisnis ini.
Mereka menganggap bahwa praktek ‘gundik’ ini merusak kesucian pernikahan, karena hanya dilakukan demi ekonomi dan kepuasan sesaat tanpa terikat janji suci yang sebenarnya.
PSK yang masuk ke dalam kategori ini adalah para perempuan yang menyediakan jasa seks pada para pria hidung belang di lokasi karaoke, bar, restoran, tempat minum teh. Biasanya, para PSK ini bekerja sama dengan pemilik lokasi, dan uang yang didapatkan akan dibagi rata antara PSK dan sang pemilik.
Para perempuan ini juga sering disebut dengan istilah hostes namun dalam bahasa China, kerap disebut sanpei xiaojie (Perempuan yang mengiringi tiga kegiatan). Secara teori, tiga kegiatan ini terdiri dari ngobrol, minum, dan menari bersama klien.