JAKARTA – Rencana Peresiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama untuk menutup Penjara Teluk Guantanamo di Kuba, menimbulkan spekulasi mengenai nasib tahanan yang masih berada di sana.
Salah seorang teroris yang pernah berada di antara para tahanan tersebut adalah Hambali, dalang peristiwa Bom Bali I yang menewaskan 202 orang pada 2002.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Arrmanatha Nasir, enggan berkomentar banyak ketika ditanya mengenai efek dari rencana Obama tersebut.
Namun, dia meyakini Pemerintah AS pastinya tidak ingin para tahanan Guantanamo yang dikategorikan berbahaya, kembali menjadi ancaman bagi AS dan dunia.