Pesantren Waria Berubah Menjadi Majelis Taklim

Markus Yuwono, Jurnalis
Selasa 08 Maret 2016 14:04 WIB
Share :

YOGYAKARTA - Pesantren Waria Al Fatah di Celenan, Jagalan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, akan kembali beraktivitas paska penutupan beberapa waktu lalu.

"Kita akan melakukan aktifitas dalam bentuk majelis taklim," kata Shinta Ratri, pengasuh pesantren di kantor LBH Yogyakarta Selasa (8/3/2016).

Kendati demikian, waria berjilbab ini masih menunggu apakah aktivitas majelis taklim akan dilaksanakan di lokasi baru atau menempati lokasi lama. "Kita masih tunggu,"imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, Shinta juga menampik pesantrennya digunakan untuk karaoke dan pesta miras seusai pengajian. Ia mengklaim kejadian itu hanya satu kali dan saat itu ada seorang santri sedang ulang tahun dan mengadakan hiburan organ tunggal, serta minuman tersebut dibawa seorang waria dari luar pesantren. "Di sana teman-teman hanya belajar agama dan belajar lainnya. Buktinya banyak teman mahasiswa S1 dan S2 yang melakukan penelitian,"ujarnya.

Sementara, pembina Pesantren Al Fatah Abdul Muhaimin berharap negara ikut memfasilitasi pesantren waria. Sebab, sebagai manusia juga harus diberi kesempatan untuk belajar agama. "Pemerintah harus memfasilitasi," tegasnya.

Muhaimin mengungkapkan pesantren tersebut mengakomodir golongan Waria, tidak ada golongan LGBT. "Dalam Alquran, hanya ada dua kelompok yang tidak boleh disapa, yakni mereka yang melawan kitab dan mereka yang melakukan kriminal," ulasnya.

(Muhammad Saifullah )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya