Kisah Mantan Penari Ular Nyaris Meregang Nyawa

Dwi Ayu Artantiani , Jurnalis
Kamis 14 April 2016 07:21 WIB
Ilustrasi. (dok.Ist)
Share :

"Penari ular mulai marak 2013. Ular yang biasa saya digunakan sepanjang tiga hingga lima meter dan biasanya dibantu oleh pawing," ungkapnya.

Selama perjalanannya tersebut, ia pun pernah mengalami suatu kejadian yang hampir meregang nyawanya. "Saat itu ada salah seorang pemuda yang iseng menempelkan puntung rokoknya pada tubuh ular itu, ular yang masih menempel ditubuh saya langsung melilit tubuh karena kepanasan. Untung pada saat itu ada pawang ular yang menolong melepaskan lilitannya" jelas Wiwin.

Wiwin biasa mendapatkan bayaran mulai dari Rp500 ribu hingga Rp1.500.000 setiap kali melakukan pentas. Bayaran itu pun dirasanya tidak sebanding dengan risiko yang didapat.

Tariannya itu sudah dipentaskan di berbagai daerah, di antaranya di Losari, Brebes, Jakarta, Indramayu , Kuningan, dan Cirebon. [Baca Juga: Anaknya Nyanyi Bareng Ular, Sutinah Sering Gelisah]

(Abu Sahma Pane)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya