30 Tahun Chernobyl, Korban Tengok Rumahnya di Pripyat

Silviana Dharma, Jurnalis
Selasa 26 April 2016 15:31 WIB
Elena Kupriyanova (42). (Foto: Reuters)
Share :

PRIPYAT – Memperingati 30 tahun terjadinya bencana nuklir Chernobyl, para penduduk Kota Pripyat yang diungsikan keluar kampung halamannya kembali ke kota itu untuk menengok rumah mereka.

Sewaktu meninggalkan kediamannya, Elena Kupriyanova masih berusia 12 tahun. Ia tidak mengerti mengapa semua orang dievakuasi dari Pripyat, kota sebelah utara Ukraina, yang masih menjadi bagian Uni Soviet kala itu.

“Cuacanya sangat panas waktu itu, tetapi indah. Buah-buahan merekah di pohon dan orang-orang bicara radiasi, yang entah apa itu,” kata anak perempuan yang kini sudah menjadi wanita dewasa berusia 42 tahun, demikian yang disunting dari Metro, Selasa (26/4/2016).

Semuanya terasa normal dan bahkan sangat cantik menurutnya. Ia tidak melihat ada yang salah, tetapi semua orang harus pergi. Elena sekeluarga dan seluruh penduduk yang berjumlah lebih dari 50 ribu orang dibawa ke Kiev dengan bus pada 27 April 1986.

Mereka hanya dihimbau untuk membawa barang-barang secukupnya untuk keperluan perjalanan selama tiga hari. Faktanya, baru tiga dekade kemudian mereka bisa menginjakkan kaki di tanah kelahirannya.

Dalam sebuah foto yang dijepret Gleb Garanich, jurnalis foto Reuters, Elena berdiri di apartemennya yang hancur akibat ledakan reaktor nomor empat pembangkit tenaga listrik terbesar di dunia itu. Matanya hanya bisa menatap ke ruang kosong, kursi dan sofa penuh debu dan dinding yang sudah mengelupas warnanya di sana sini.

Kondisi yang kacau di kota mati itu kemudian dimanfaatkan oknum-oknum tertentu. Kenyataan yang membuat Valentina Yermakova jengkel setengah mati, ketika ia melangkah ke dalam apartemennya dan benda-benda yang sebelumnya ditinggalkan, sudah raib entah ke mana atau dibawa siapa.

“Kami mengunci apartemen ini ketika pergi. Para penjarah tidak mungkin bisa masuk, jadi mereka (pasti) mendobrak pintunya,” tukas mantan penduduk Pripyat yang sekarang berumur 64 tahun tersebut.

Foto: Valentina Yermakova (64). (Gleb Garanich/Reuters)

Meski semuanya telah berubah, ia tidak menyesal kembali ke sana. Nuansa seperti berada di rumah seolah kembali menyeruak dalam sanubarinya. Ia bahkan masih mengenali beberapa jalan di sana.

“Di sini Jalan Lenin, di sana (dulunya) ada toko Rainbow. Ini (Pripyat) adalah kota kecil, kami mengenalinya jalan-jalan di sini dengan hati,” tuturnya.

Uni Soviet membangun reaktor nuklir di Chernobyl, Ukraina dengan harapan dapat menyediakan aliran listrik dengan daya 1000 Megawatt (MW) per harinya. Namun sayang, harapan itu kandas setelah pada 26 April 1986, reaktor keempatnya meledak dan menewaskan sedikitnya 30 orang.

Bencana meledaknya reaktor nuklir Chernobyl kemudian dikenal sebagai yang terburuk di dunia sepanjang sejarah. Ledakan terjadi pada pukul 01.23 dini hari menyebabkan banyak warga terkena dampaknya tanpa sempat mengelak.

Reaksi pemerintah bahkan terbilang sangat terlambat, karena selain menutup rapat informasi kebocoran radiasi. Warga baru sempat diungsikan 48 jam setelah zat radioaktif berbahaya mencemari udara Pripyat dan kota-kota di sekitarnya.

(Baca juga: 30 Tahun Chernobyl, Bencana Nuklir Terburuk Sepanjang Sejarah)

Foto: Roman Chernyavskiy (32). (Gleb Garanich/Reuters)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya