Rayakan Selustrum Kematian Osama bin Laden, CIA Dikritisi

Silviana Dharma, Jurnalis
Senin 02 Mei 2016 12:32 WIB
Lokasi pelacakan Osama di Pakistan. (Foto: Twitter/CIA)
Share :

WASHINGTON – Agen mata-mata Amerika Serikat (AS) CIA merayakan selustrum kematian Pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden melalui Live Tweet, yang mengungkap secara detil detik-detik dieksekusinya buronan internasional tersebut di Abbottabad, Pakistan.

Meskipun kesannya hanya sekadar ingin berbagi sukacita dan merayakan kemenangan. Beberapa warganet (netizen) justru memandang aneh kicauan CIA, AS dan sekutu-sekutunya tersebut. Mereka pun menjuluki Live Tweet itu sebagai “tidak masuk akal”, “sangat amat aneh” dan “latihan yang membingungkan”.


Sementara itu, Direktur CIA John Brennan memaknai lima tahun kematian pemimpin teroris Al Qaeda itu dengan sebuah visi. Baginya, penangkapan Osama belum lah akhir dari pemberentasan terorisme. Masih ada satu target lagi yang harus ditumpas. Pria yang akan menjadi target operasi CIA selanjutnya itu tak lain adalah pemimpin ISIS, Abu Bakar al Baghdadi.

“Dia sangat penting (untuk ditangkap), dan kami akan menghancurkan ISIL (sebutan ISIS di Lebanon). Saya tidak memiliki keraguan sedikit pun. Jika kami berhasil mendapatkan Al Baghdadi, saya rasa itu akan memberi dampak besar bagi (kelangsungan) organisasi (teroris tersebut),” terangnya, sebagaimana disitat dari Sky News, Senin (2/5/2016).

Menurutnya, CIA sangat perlu memfokuskan sasaran kepada sosok yang satu itu karena posisinya sebagai penggerak utama. Otak organisasi yang memungkinkan serangan teror mencekam menyebar ke mana-mana.

“Tetapi kami sadar jaringan ini sangat besar. (ISIS) bukan sekadar organisasi melainkan fenomena. Kami lihat pergerakan mereka tidak hanya di Suriah dan Irak, tetapi juga sampai Libya, Nigeria dan negara lain. Kami akan tetap sangat fokus pada (upaya) menghancurkan seluruh elemen organisasi,” pungkasnya.

(Silviana Dharma)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya