JAKARTA - Beredar video berbahasa melayu di dunia maya yang menayangkan puluhan anak laki-laki tengah mengenakan baju loreng memegang senapan berlaras panjang dan membakar paspor. Diduga, video tersebut merupakan propaganda ISIS Indonesia dan Malaysia.
Dalam video tersebut, tampak anak kecil sedang memegang paspor berwarna merah yang diduga berasal dari negara Malaysia dan berwarna hijau yang diduga berasal dari negara Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Hukum dan Ham, Yasonna Hamonangan Laoly meminta kepada pihak kepolisian untuk mencaritahu asal video tersebut.
"Seharusnya tidak demikian, apa itu provokasi, kita meminta pihak kepolisian untuk meniliti terlebih dahulu secara benar. Apakah ada alasan ideologis seperti ISIS atau hal-hal lain mengenai itu. Ya kalau persoalan anak-anak siapa yang menyuruh. Jangan melihat anak-anaknya, yang harus diteliti itu ya yang menyuruh anak-anak maksudnya apa? Tujuannya apa. Jadi itu urusan polisi," kata Yasona di Kantor Imegrasi, Jakarta Selatan, Jumat (20/5/2016).
Yasonna menilai jika memang benar paspor berwarna hijau tersebut milik Indonesia, maka para pelaku itu tidak akan dapat pergi keluar negeri. Pasalnya, identitas pemilik paspor sudah terdaftar di negara.
"Kalau dibakar paspornya ya itu rugi mereka, ga bisa keluar. Kalau paspornya masih berlaku, kita tanya. Kenapa hilang, kan sudah terdaftat. Paspor itu datanya sudah milik negara," tandasnya.
Sebelumnya, video berdurasi dua menit 14 detik ini, awalnya menampilkan anak-anak yang bergantian menembak dengan senjata api. Video itu diduga dibuat oleh anggota ISIS. Pasalnya, terdapat lambang bendera ISIS di pojok kanan tayangan video tersebut.
(Khafid Mardiyansyah)