JAKARTA - Manajemen Mal Gandaria City mengakui adanya kelalaian saat ledakan yang terjadi pada sebuah ruang kosong di Lower Groung (LG) Mal Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis 19 Mei 2016 kemarin.
Ledakan itu diduga dari gas yang bocor dan terkena percikan api dari pemotongan besi yang dilakukan dengan mengunakan gerinda oleh pekerja.
"Ledakan itu terjadi di sebuah ruang kosong bukan di sebuah restoran, hal itu terjadi karena ada satu pekerja yang memotong besi sehingga menimbulkan percikan api," kata Direktur Utama Mal Gandaria City Martin Marpaung di lokasi, Jumat (20/5/2016).
Martin menambahkan, kejadian ledakan itu saat ini masih diselidiki oleh kepolisian. Untuk itu, nanti Puslabfor Polda Metro Jaya direncanakan akan datang ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan.
"Kita sudah melaporkan hal ini dan kita meminta pihak kepolisian terus melakukan pemeriksaan," lanjutnya.
(Baca juga: Ledakan Gandaria City, Lima Korban Dinyatakan Kritis)
Sementara, Martin juga menyayangkan, pihak kontraktor yang mengabaikan perjanjian kerja. Padahal, sesuai kesepakatan ruang kosong tersebut hanya sebagai gudang penyimpanan tidak diperbolehkan ada aktivitas apapun.
"Disalahartikan. Di mana, ada pekerjaan fisik di ruang kosong tersebut. Padahal, sesuai perjanjian ruangan kosong itu hanya digunakan untuk tempat penyimpanan barang," sebut Martin.
Untuk itu, pengelola mall langsung memberikan teguran ke pihak kontraktor. Sehingga, persoalan mengabaikan perjanjian kerja oleh kontraktor sudah dilaporkan pihak berwenang untuk pemeriksaan.
"Informasi ini sudah kita sampaikan ke pihak kepolisiaan, kami meminta pemeriksaan dan kita menunggu semua hasilnya dr pihak kepolisian," pungkasnya.(gun)
(Susi Fatimah)