Selain itu, tempat kejadian yang mengalami ledakan itu ternyata sebuah ruang kosong yang seharusnya digunakan untuk menyimpang barang. Namun, tempat itu disalahgunakan pihak kontraktor untuk melakukan pekerjaan fisik.
"Dalam perjanjian kerja awal antara pengelola mal dan kontraktor lokasi itu hanya sebagai gudang," ucapnya.
Akibat kelalaian itu, pihak Gandaria City memberikan teguran kepada kontraktor serta sudah melaporkan hal ini kepada pihak berwajib.
Korban ledakan, Dirut Gandaria City itu mengungkapkan, akan bertanggung jawab untuk pegawainya. Namun, pekerja kontraktor di luar tanggung jawabnya.
"Jika pegawai mal kita akan tanggung jawab. Namun, kalau pekerja itu diserahkan ke pihak kontraktornya," katanya.
Saat ini, masih ada 10 korban dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta. Tiga di antaranya sudah diizinkan untuk pulang. Korban rata-rata mengalami luka bakar.