Konflik Antar Warga di Timika Disepakati dengan Perdamaian

Saldi Hermanto, Jurnalis
Sabtu 28 Mei 2016 02:04 WIB
Proses penandatanganan perjanjian perdamaian bentrok antar warga di Papua (Saldi Hermanto/Okezone)
Share :

TIMIKA - Pertemuan di gedung DPRD Mimika guna mencari solusi atas konflik antar kelompok warga di Timika, Mimika, Papua, berakhir dengan kesepakatan perdamaian, dan menandatangani surat kesepakatan perdamaian antara para tokoh masyarakat dari warga yang bertikai.

Dalam pertemuan yang digelar di gedung DPRD Mimika, Jumat 27 Mei 2016 itu, serta difasilitasi oleh Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Paulus Waterpauw, ketua DPRD Mimika Elminus B Mom dan Pemkab Mimika dalam hal ini wakil Bupati Mimika Yohanis Bassang untuk membahas serta mencari solusi guna mengakhiri konflik antar kelompok warga dari jalan Sam Ratulangi dengan warga dari jalan Busiri dan Pattimura.

Dalam kesempatan itu, sejumlah tokoh masyarakat khususnya dari Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko) dan Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme (Lemasko), terlibat langsung dalam prosesi penyelesaian konflik ini.

Para tokoh dari pihak yang bertikai sejak Selasa kemarin, antara lain, kepala suku besar masyarakat Kei, Petrus Rafra atau yang dikenal Piet Rafra, hadir bersama sejumlah pengurus. Selain itu ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) H Basri, pengurus Ikatan Keluarga Toraja (IKT) dalam hal ini Yohanes Batto dan beberapa pengurus lainnya, serta tokoh pemuda IKT Yohanis Junika Amba.

Sebelum para tokoh perwakilan dari masing-masing kelompok warga yang bertikai menyampaikan pendapatnya terkait upaya perdamaian ini.

Ketua DPRD Mimika menyampaikan arahannya dan mengatakan bahwa pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin agar konflik yang terjadi beberapa hari terakhir ini yang menelan korban jiwa serta mengakibatkan kerugian materil di masyarakat, dapat segera diakhiri. Pasalnya, banyak pihak yang dirugikan di Kabupaten mimika dengan ada konflik yang terjadi.

"Kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu saudara-saudara kita yang mengalami kedukaan dan kerugian material dalam konflik ini, juga mengakhiri konflik," kata Elminus.

Sementara itu, Paulus dalam penyampaiannya menjelaskan, para pihak yang sudah hadir dalam pertemuan ini, sudah berarti akan sepakat untuk perdamaian atas konflik antar kelompok warga yang sudah terjadi, dengan cara membicarakan permasalahan yang ada secara baik.

"Masyarakat kita sangat mendengar pemimpinnya, kalau pemimpinnya bagus maka masyarakatnya mau mendengar, tapi kalau pemimpinnya tidak bagus maka tidak sinkron dengan masyarakatnya. Jadi saya mau bilang kepada saudara-saudara yang hadir ini, mari kita bicarakan dengan baik," terang Paulus.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya