Lebaran, Dubes Inggris Ingin Rasakan Jakarta Lengang

Silviana Dharma, Jurnalis
Senin 20 Juni 2016 23:30 WIB
Dubes Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik. (Foto: Silviana Dharma/Okezone)
Share :

JAKARTA – Duta besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik memilih untuk merayakan Ramadan di Jakarta. Ia mengaku ada sesuatu yang sangat ia nantikan di Jakarta saat lebaran.

“Saya dengar katanya Jakarta lengang sekali saat lebaran nanti. Jadi, saya ingin sekali melihat jalanan Jakarta yang sepi. Kesempatan bagus untuk keliling Kota Jakarta,” katanya, saat ditemui selepas acara buka puasa bersama di Kedutaan Besar Inggris, Patra Kuningan Raya, Jakarta pada Senin (20/6/2016).

Bagi Malik, tahun ini sebenarnya merupakan kali kedua dia merayakan bulan Ramadan di Indonesia sejak diutus pada 2014. Namun sebanyak itu, dia hanya merayakan masa-masa berpuasanya saja. “Di mana menyenangkan sekali, karena waktu berpuasa di sini lebih pendek daripada di London yang bisa sampai 19 jam,” celotehnya.

Namun berbeda dengan hari raya Idul Fitri. Dubes Muslim Inggris pertama tersebut baru tahun ini berkesempatan merayakan hari kemenangan itu di Jakarta. Ia pun mengaku tidak sabar menunggu hari itu, karena kapan lagi bisa lihat jalan raya Ibu Kota begitu senggang. Tanpa kemacetan yang biasa menghantui.

Terkait perbedaan nuansa Ramadan di Indonesia dan negara asalnya. Pria berdarah Pakistan itu melihat pada dasarnya sama saja. Terutama di kalangan kaum Muslim, tidak ada tradisi yang sangat berbeda. Kalau pun ada, mungkin hidangan makanan khas, selain kurma.

“Tapi perbedaan terbesarnya (secara praktik) ada, karena Islam di Inggris minoritas hanya lima persen di seluruh Inggris dan 10 persen di London, jadi tidak ada perayaan besar. Hanya yang penting kumpul dengan keluarga. Tapi di Indonesia, umat Muslim menjadi budaya dominan sehingga suasananya adalah suasana mayoritas,” jelasnya.

Meskipun terbilang minoritas, ayah tiga orang anak ini meyakinkan toleransi beragama di negaranya sangat baik. Orang-orang Muslim disediakan rumah-rumah ibadahnya, Masjid banyak terutama di kota-kota besar.

Setiap kali bulan Ramadan, perusahaan di Inggris juga sudah menerapkan penyesuaian antara kewajiban bekerja dan agama. “Sehingga biasanya, untuk umat Muslim yang berpuasa, ingin datang lebih awal atau pulang lebih cepat, itu dibolehkan. Cuti pada hari raya juga tidak masalah,” tuturnya.

Selain itu, ia mencontohkan, toleransi beragama yang paling ketara, jelas adalah keterpilihan Sadiq Khan sebagai Wali Kota Muslim pertama di London. Tidak hanya dia, tetapi banyak politisi dan pejabat senior yang berasal dari kalangan minoritas, imigran maupun umat Islam sudah bisa mengisi posisi-posisi yang penting dan presisi di pemerintahan.

(Silviana Dharma)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya