LONDON – Muslim pertama Wali Kota London Sadiq Khan ‘membatalkan’ puasanya di Gereja Episkopal St James di London pada Minggu 19 Juni 2016 malam. Perayaan buka puasa di rumah ibadah agama lain itu mendapat perhatian publik, segera setelah suksesor Boris Johnson itu mengunggah fotonya di Twitter.
“Menikmati buka puasa saya bersama warga London dari berbagai keyakinan di Gereja @StJPiccadily mala mini #LoveLondon #Ramadan,” cuitnya di akun pribadi @SadiqKhan.
Enjoyed breaking my fast alongside Londoners of many faiths in @StJPiccadilly church tonight. #LoveLondon #Ramadan pic.twitter.com/gclNRijkNK
— Sadiq Khan (@SadiqKhan) June 19, 2016
Kepada para jemaat Kristiani yang hadir, sang wali kota meminta bantuan untuk melenyapkan kebingungan yang selama ini beredar di masyarakat mengenai umat beragama lain. Menurutnya, sudah banyak gereja yang menerapkan upaya tersebut. Membantu menangkal pagar pembatas dan membuka pintu mereka bagi pemeluk keyakinan berbeda.
“Salah satu prioritas saya menjadi wali kota adalah keterlibatan, interaksi dan integrasi sosial. Sering kali, masjid, sinagog dan gereja-gereja tidak membuka pintu mereka karena tidak pernah ada orang yang mengetuk sebelumnya,” ucap kader Partai Buruh tersebut, dilansir dari Premier, Selasa (21/6/2016).
Menurutnya, banyak mitos dari tradisi Muslim yang membingungkan orang Kristen. Demikian juga berlaku sebaliknya. Hal inilah yang memperlebar kesenjangan toleransi antar kedua penganut agama samawi.
“Memang beberapa hal sedikit membingungkan dan rumit atau berawan di sini. Ada kebingungan yang justru itu perlu diberikan penjelasan. Dan hari ini, apa yang kita lakukan di Gereja St James adalah contoh bagus. Sebuah gereja besar yang tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga surga (dunia), tempat perlindungan dan penghubung,” terangnya.
“Kita perlu memiliki masjid, sinagog, kuil dan gurdwara (tempat ibadah umat Sikh) yang juga melakukan hal yang sama (membuka pintu bagi umat beragama lain),” sambung dia.
(Silviana Dharma)