Kelompok militan ISIS menyatakan bertanggung jawab atas bom bunuh diri tersebut. Serangan tersebut menunjukkan ISIS masih memiliki taji meskipun mengalami kekalahan di sejumlah daerah dari pasukan keamanan Irak, seperti di Fallujah beberapa waktu lalu.
Mohammed Ghabban mengatakan mobil yang digunakan untuk bom bunuh diri datang dari arah Diyala, sebelah timur Irak. Ia menyalahkan kurangnya komunikasi antara sejumlah pasukan di Ibu Kota Baghdad hingga tragedi tersebut terjadi.
Dalam sebuah wawancara Juni lalu, Ghabban yakin serangkaian pengeboman oleh ISIS tidak akan berhenti hingga kekacauan yang melanda pasukan keamanan Irak diselesaikan. Lebih lanjut ia menuturkan pasukan keamanan berada di luar kendalinya, termasuk dua agen kontra terorisme, dua Direktorat Jenderal Kementerian Pertahanan, dan komando keamanan regional, karena bertabrakan dengan upaya dari jajarannya.
(Wikanto Arungbudoyo)