Kabur ke Yunani, Delapan Tentara Pengkudeta Turki Ditangkap

ATHENA  - Delapan tentara yang diduga terlibat dalam aksi kudeta terhadap Pemerintah Turki telah ditahan oleh petugas keamanan Yunani. Penahanan itu disebabkan mereka memasuki wilayah negara tersebut secara ilegal dan tanpa izin.

Delapan tentara itu kabur menuju Yunani dengan menggunakan helikopter militer Turki, Black Hawk. Pendaratan helikopter tersebut dilakukan di timur laut Alexandroupolis, Yunani.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan Athena telah meminta Ankara untuk sesegera mungkin mengekstradisi delapan pengkhianat negara tersebut. Demikian sebagaimana dilansir SkyNews, Minggu (17/7/2016).

Berdasarkan informasi pihak otoritas, dari delapan tentara itu terdapat empat kapten, dua sersan kelas pertama. Mereka datang ke Yunani dengan tujuan untuk meminta suaka politik. Pemerintah Yunani akan mempertimbangkan hal tersebut pada Minggu, 17 Juli 2016.

Meski demikian, Juru Bicara Pemerintah Yunani mengaku akan sangat berhati-hati dalam memutuskan nasib delapan tentara pengkudeta tersebut. Yunani akan memutuskan hal ini berdasarkan hukum internasional.

Terlebih lagi, mereka adalah tentara yang dituduh melakukan kudeta di Turki dan melanggar konstitusi negara untuk menggulingkan pemerintah.  

Suaka politik ini tampaknya tidak akan mudah diterima oleh pemerintah. Apalagi, Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras telah mengungkapkan ia mendukung pemerintah demokratis Turki di bawah kepemimpinan Presiden Erdogan.

Saat ini, petugas berwenang Yunani tengah memikirkan skenario pengembalian helikopter yang digunakan para pembelot ke Pemerintah Turki.  

(Ahmad Taufik )