Sebagai bagian dari operasi kampanye antinarkoba yang bernama Plan Tokhang (Katok-Pakiusap), aparat PNP mendatangi hampir 69 ribu rumah untuk memeriksa apakah ada pengedar atau pengguna narkotika. Jika ditemukan, para pengedar dan pengguna narkoba tersebut kemudian diminta untuk menyerahkan diri.
Duterte juga berjanji akan memberikan penuh dukungannya untuk aparat penegak hukum dan mengatakan tidak akan ada henti dalam upaya memerangi narkoba dan mengampuni aparat atas tuduhan pelanggaran hak asasi. Dia mengancam para aparat agar tidak sekali-kali mengabaikan kewajiban mereka.
“Silakan langgar kewajiban kalian dan akan ada pembalasan atas apa yang kalian lakukan, yang justru lebih buruk dari tindak kriminal itu sendiri,” tegas Duterte kepada para aparat PNP.
Sebelum menjabat sebagai presiden, mantan Wali Kota Davao itu telah membuat kebijakan perang terhadap narkoba sebagai bagian dari kampanyenya yang menjamin kemenangan telaknya pada pilpres Filipina Mei lalu.
(Rahman Asmardika)