Tiga Pekan Kepemimpinan Duterte, 300 Bandar Narkoba Tewas

Puti Anggraini Fanfudi, Jurnalis
Selasa 26 Juli 2016 20:07 WIB
Share :

MANILA – Lebih dari 50 bandar narkoba tewas di Filipina dalam dua hari masa kepemimpinan Presiden Rodrigo Duterte. Hingga kini, tersangka yang tewas meningkat menjadi hampir 300 orang sejak Duterte diresmikan menjadi Presiden Filipina pada 30 Juni lalu.

Polisi Nasional Filipina (Philippine National Police/PNP) mengabarkan statistik terkini menunjukkan terdapat 293 tersangka yang diyakini terlibat dalam perdagangan obat-obatan terlarang tersebut tewas dalam penggerebekan dari 1 sampai 24 Juli. 

Polisi mencatat ada 54 tersangka yang tewas pada akhir pekan lalu, 130 ribu pengedar dan pengguna narkoba menyerahkan diri, dan 3.700 lainnya tertangkap dalam penggrebekan itu, seperti dilansir Asian Correspondent, Selasa (26/7/2016). 

Dalam pidatonya Duterte meminta PNP untuk mengintensifkan upaya pemberantasan narkotika di negara yang dipimpinnya tersebut.

“Gandakan upaya kalian, kalikan tiga jika perlu. Kita tidak akan berhenti sampai bandar, pengedar, dan penguna narkotika terakhir menyerah, atau dipenjara, atau di bawah tanah jika mereka meminta,” ujar Duterte dalam orasinya kepada PNP.

Sebagai bagian dari operasi kampanye antinarkoba yang bernama Plan Tokhang (Katok-Pakiusap), aparat PNP mendatangi hampir 69 ribu rumah untuk memeriksa apakah ada pengedar atau pengguna narkotika. Jika ditemukan, para pengedar dan pengguna narkoba tersebut kemudian diminta untuk menyerahkan diri.

Duterte juga berjanji akan memberikan penuh dukungannya untuk aparat penegak hukum dan mengatakan tidak akan ada henti dalam upaya memerangi narkoba dan mengampuni aparat atas tuduhan pelanggaran hak asasi. Dia mengancam para aparat agar tidak sekali-kali mengabaikan kewajiban mereka.

“Silakan langgar kewajiban kalian dan akan ada pembalasan atas apa yang kalian lakukan, yang justru lebih buruk dari tindak kriminal itu sendiri,” tegas Duterte kepada para aparat PNP.

Sebelum menjabat sebagai presiden, mantan Wali Kota Davao itu telah membuat kebijakan perang terhadap narkoba sebagai bagian dari kampanyenya yang menjamin kemenangan telaknya pada pilpres Filipina Mei lalu.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya