POLEWALIMANDAR – Sebanyak 11 bocah terseret arus di Pantai Baqda, Desa Lapeo, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Tiga di antaranya tewas dan dua lainnya hilang.
Keluarga korban hilang masih bertahan di lokasi hingga, Jumat (29/7/2016) dini hari, menunggu anaknya ditemukan. Kedua bocah yang hilang yakni Multazam dan Hasanuddin. Proses pencarian keduanya melibatkan ratusan warga dan sejumlah petugas gabungan.
Bahkan sejumlah mobil ambulance telah disediakan di sekitar lokasi kejadian untuk mengangkut korban jika ditemukan. Sayangnya hingga menjelang subuh keduanya belum ditemukan.
Tiga bocah yang tewas adalah Nasrullah (10) siswa kelas VI SD, Ahmad Husain (12) dan Padlan Hamsa (12). Bersama korban lainnya, mereka terseret arus saat bermain di Pantai Baqda pada Kamis 28 Juli 2016.
Pencarian dua korban hilang sempat terkendala cuaca buruk di mana ombak setinggi 3 hingga 4 meter melanda perairan tersebut. Selain ombak besar, angin kencang juga menerjang wilayah itu. Warga dan petugas hanya menyisir sepanjang pantai hingga radius 3 kilometer dari lokasi kejadian.
Menurut kepala Puskesmas setempat yang juga saksi mata, peritswa itu berawal saat belasan anak-anak sedang asyik bermain di pantai. Nahas, saat ombak besar menerjang 11 bocah itu terseret arus. Enam di antaranya selamat.
Sejumlah kerabat dan orangtua korban memilih bertahan di lokasi kejadiam menunggu pencarian. Warga juga terus berdatangan membantu mencari korban hilang.
Rencananya pagi ini, Tim Basarnas dari Makassar dan Badan Penggulana Bencana Daerah setempat akan membantu pencarian.
(Salman Mardira)