NEWS STORY: Kala Pasukan Berbaju Batik Gempur Sekutu, Begini Kisahnya

Randy Wirayudha, Jurnalis
Sabtu 10 September 2016 11:18 WIB
foto: ilustrasi
Share :

SERAGAM tempur lazimnya bermotif loreng demi berkamuflase dengan alam sekitar, seperti yang dipakai TNI atau tentara negara lainnya. Namun ternyata ada juga lho, kisah pasukan Indonesia yang bertempur melawan penjajah dengan berseragam batik.

Di era revolusi (1945-1949), sedianya sudah ada beberapa pasukan yang mengenakan seragam loreng. Biasanya, pakaian itu didapat dari hasil rampasan tentara Belanda yang kerap berseragam kamuflase frogskin (kulit kodok), hasil hibah Inggris atau Amerika Serikat.

Sisanya, tentara republik berperang melawan sekutu dan kemudian Belanda dengan pakaian seadanya. ‘Belang bentong’ istilah kasarnya. Karena pada waktu itu yang paling penting buat para pejuang saat itu, adalah pegangan senjata dan semangat juang memelihara kemerdekaan hasil Proklamasi 17 Agustus 1945 dari ancaman sekutu dan Belanda.

Namun ada fakta menarik terkait pertempuran di Jawa Timur, tepatnya di Surabaya dan sekitarnya, di mana ada sepasukan tentara republik yang angkat senjata dengan berseragam batik. Hal unik ini pun tentu ada sebab musababnya yang ternyata, berasal dari hasil barter Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Oedara (Baca: Udara) Solo dengan Malang.

Pada suatu ketika, pimpinan Pangkalan Udara Panasan Solo (kini Bandara Adi Sumarmo), Letnan Soejono ke Pangkalan Bugis Malang (kini Lanud Abdulrahman Saleh), di mana saat itu Letnan Soejono bersua Kepala Bagian Pertahanan Teknik Udara Lettu (Letnan Satu) Hanandjoeddin.

Maksud kedatangan komandan Pangkalan Panasan itu tak lain untuk meminta bantuan alat utama sistem persenjataan (alutsista) berupa pesawat. Saat itu, di Pangkalan Bugis dikenal dengan para teknisi udara yang cakap mereparasi pesawat-pesawat lawas peninggalan Jepang.

“Kalau bisa, kita barter saja. Kami punya banyak bahan batik buat pakaian. Bagaimana, bung?,” tawar Letnan Soejono, sebagaimana termaktub di buku ‘Sang Elang: Serangkai Kisah Peruangan H. AS. Hanandjoeddin di Kancah Revolusi Kemerdekaan RI’ karya Haril M. Andersen.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya