NEW YORK – Hillary Clinton dan Donald Trump selesai memaparkan program mereka dalam mencapai kesejahteraan Amerika Serikat (AS) jika terpilih sebagai Presiden periode 2016-2020. Usai pemaparan, serangan-serangan dilancarkan oleh kedua kandidat untuk merebut hati pemilih.
Kandidat Partai Demokrat Hillary Clinton langsung menyerang kandidat Partai Republik Donald Trump dengan menyebut sepanjang hidupnya sangat beruntung. Pria berusia 70 tahun itu langsung membalas serangan dengan menyebut Clinton tidak lakukan apa-apa selama puluhan tahun.
“Clinton punya 30 tahun untuk lakukan itu. Ia dan politikus lainnya harusnya melakukan itu dari dulu, bukan sekarang. Politikus seperti Clinton tidak mau perusahaan kembali. Pajak di sini terlalu tinggi. Para perusahaan tidak bisa bawa uang kembali gara-gara birokrat,” balas Trump dalam Debat Capres AS 2016 di Universitas Hofstra, New York, Selasa (27/9/2016).
Pengusaha kelas kakap itu yakin dirinya bisa membawa sekira USD5 triliun (setara Rp65.000 triliun) kembali dari negara-negara seperti China dan Meksiko. Clinton membalas dengan menyatakan kebijakan pengurangan pajak telah gagal di AS pada 2008 hingga membuat sembilan juta orang kehilangan rumah dan pekerjaan.
Istri Bill Clinton itu sekali lagi menekankan programnya dengan investasi di kalangan menengah ke atas, seperti meningkatkan pendidikan bagi warga. Mendengar kebijakan Trump soal pajak, Hillary menyerang keengganan pengusaha kelas kakap itu untuk merilis tagihan pajaknya hingga kini.