Tak Jadi Damai, Kolombia Dihapus dari Kandidat Penerima Nobel

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 03 Oktober 2016 22:01 WIB
Presiden Kolombia Juan Manuel Santos (ki) berjabat tangan dengan Pimpinan FARC Timochenko dalam upacara penandatanganan perjanjian damai di Cartegena, 26 September 2016. (Foto: Reuters)
Share :

BOGOTA – Kolombia dicoret dari daftar favorit penerima Nobel Perdamaian setelah hasil referendum menunjukkan sebagian besar warga negara itu tidak sudi berdamai dengan pemberontak FARC. Hasil referendum ini merupakan pukulan keras bagi Presiden Juan Manuel Santos yang ingin mengakhiri konflik berdarah yang telah berlangsung selama lebih dari lima dekade.

Hasil referendum yang berlangsung pada 2 Oktober 2016 itu mengejutkan banyak pihak yang menduga warga Kolombia akan dengan senang hati menyambut perdamaian yang akhirnya tiba. Di sisi lain, dicoretnya Kolombia dari daftar tersebut memperbesar peluang bagi kandidat lainnya seperti aktivis hak asasi manusia (HAM) Rusia dan broker perjanjian nuklir Iran.

“Kolombia sudah hilang dari daftar yang kredibel,” kata Kepala Institut Peneliti Perdamaian Kristian Berg Harpviken sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (3/10/2016). Pemenang Nobel Perdamaian akan diumumkan di Oslo, Norwegian pada Jumat, 7 Oktober 2016.

Ahli sejarah yang mengamati pemberian Nobel Perdamaian, Asle Sveen mengatakan peluang Kolombia praktis sudah tertutup. Sveen yang sebelumnya menjagokan Presiden Juan Manuel Santos dan pimpinan FARC Timochenko untuk mendapatkan penghargaan tersebut kini memprediksi Nobel akan jatuh pada perjanjian nuklir antara Iran dengan negara-negara Barat.

Kandidat yang mungkin mendapatkan penghargaan ini adalah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry, Menlu Iran Mohammed Javad Zarif dan Kepala Urusan Hubungan luar Negeri Uni Eropa Frederica Mogherini. Kandidat lainnya adalah Svetlana Gannushkina, aktivis HAM Rusia yang berfokus pada isu imigran dan pengungsi.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya