FARMVILLE – Pada debat calon Wakil Presiden (cawapres) Amerika Serikat (AS) 2016 di Longwood University, kedua kandidat, baik Mike Pence dan Tim Kaine saling membela para calon presiden (capres) yang mereka jagokan. Pence, misalnya, menyanggah bahwa capresnya, Donald Trump, melakukan kampanye berbasis penghinaan.
Selama debat berlangsung, baik Kaine dan Pence acap kali menyinggung kontroversi yang mengelilingi pasangan keduanya dalam perebutan kursi nomor satu di AS. Namun, Pence geram ketika mendengar Kaine selaku pasangan Hillary Clinton menyatakan Trump kerap melontarkan penghinaan pada kampanyenya.
“Ia (Kaine) menyatakan kampanye kami berbasis penghinaan. Kalian mendengar itu? Sejujurnya, jika Donald Trump mengatakan semua hal yang Anda katakan, ia tetap tidak memiliki sebagian kecil dari penghinaan yang dilontarkan Hillary Clinton ketika ia mengatakan para pendukung kami merupakan sekumpulan orang tercela,” tegas Pence.
Pence bahkan mengibaratkan apa yang disampaikan Trump hanyalah sebuah kentang kecil dibandingkan dengan ucapan Hillary. Kedua kandidat terus menyinggung masing-masing pasangan capres mereka, bahkan sang moderator, Elaine Quijano, harus terus mengingatkan singgungan serta belaan mereka telah melewati batasan waktu yang diberikan.
Debat yang dihelat di Kota Farmville, Negara Bagian Virginia ini merupakan satu-satunya debat cawapres yang diadakan pada pilpres AS 2016. Sementara itu, debat capres digelar tiga kali pada 26 September, 9 Oktober dan 19 Oktober waktu setempat.
(Emirald Julio)