FOKUS: Putra Mahkota Sarat Skandal, Thailand Mau Dibawa ke Mana?

Randy Wirayudha, Jurnalis
Sabtu 15 Oktober 2016 05:35 WIB
Kedukaan warga Thailand pasca-kematian Raja Bhumibol Adulyadej (Foto: Athit Perawongmetha/REUTERS)
Share :

DUNIA tengah berduka. Salah satu raja yang paling dicintai masyarakat dunia, Raja Bhumibol Adulyadej, tutup usia pada Kamis 13 Oktober 2016. Sang raja mangkat di Rumah Sakit Siriraj setelah didera sakit berkepanjangan.

Mendiang Raja Bhumibol Adulyadej wafat pada usia 88 tahun. Ia meninggal dunia setelah sakit komplikasi, mulai masalah ginjal, paru-paru, tulang belakang, hingga pendarahan di otak. (Baca: Raja Thailand Bhumibol Adulyadej Meninggal Dunia)

Tidak hanya Asia dan Asia Tenggara, hampir semua negara di dunia turut berbelasungkawa atas wafatnya raja yang sangat dicintai rakyatnya ini. Bak Ratu Elizabeth II dan Kaisar Jepang Akihito, Raja Bhumibol dicintai serta dihormati rakyatnya bagaikan sosok setengah dewa selama tujuh dekade (70 tahun).

Kekuasaannya itu bahkan disebutkan sebagai rezim raja terlama di dunia, di antara para raja atau ratu yang saat ini masih bertakhta. Selama tujuh dasawarsa itu pula, Thailand menjadi negeri yang makmur layaknya Indonesia, serta aman dan tenteram –terlepas dari pergolakan politik beberapa tahun lalu.

Sejumlah pemimpin dunia, mulai Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama hingga Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), ikut menyampaikan duka yang mendalam melalui pidato atau keterangan resminya di masing-masing negara.

Pemerintah Negeri Gajah Putih pun menyatakan masa berkabung selama setahun. Sejumlah media cetak di negara tetangga Malaysia itu juga mengekspresikan kedukaannya lewat cetakan sejumlah koran hitam-putih. (Baca juga: Media Thailand Terbit Hitam-Putih Berduka atas Meninggalnya Raja Bhumibol)

Thailand yang juga dikenal sebagai salah satu destinasi turis mancanegara yang paling ramai di Asia Tenggara menetapkan aturan khusus selama masa berkabung. Para turis diimbau untuk berpakaian dan berperilaku sopan. Kalau perlu mengenakan pakaian berkabung.

Ditambah, akses ke tempat-tempat hiburan seperti restoran, bar, pusat perbelanjaan hingga tempat-tempat pelesiran seks dibatasi selama setahun. (Baca juga: Raja Thailand Meninggal, Turis Diminta Ikut Berkabung)

Mengingat sang raja mangkat, tentu Thailand harus punya penggantinya. Pastinya, putra mahkota dan pewaris takhta Maha Vajiralongkorn bakal dinobatkan sebagai raja baru. Kendati demikian, pelantikannya masih akan menunggu selesainya masa berkabung setahun ke depan.

(Baca juga: Masa Berkabung, Putra Mahkota Thailand Tunda Pengumuman Naik Takhta)

“Dia (Maha Vajiralongkorn) mengatakan saat ini merupakan pewaris takhta. Namun, dia membutuhkan waktu untuk berkabung bersama warga Thailand,” terang Perdana Menteri (PM) Thailand Jenderal (Purn) Prayut Chan-ocha.

Sedikit mengenal sang penerus Raja Thailand, sosok Maha Vajiralongkorn justru seolah berlawanan 180 derajat dengan sang ayah. Jika Raja Bhumibol dikenal sebagai raja yang bersahaja, kehidupan Vajiralongkorn justru sarat kontroversi.

Vajiralongkorn sendiri merupakan anak kedua mendiang Raja Bhumibol, tapi dia satu-satunya anak laki-laki dari empat anak yang dilahirkan Ratu Sirikit Kitiyakara. Sementara sang kakak, Ubolratana Rajakanya; dan dua adiknya, Maha Chakri Sirindhorn serta Chulabhorn Walailak; merupakan perempuan dan tak bisa menjadi penerus sang raja.

Namun selama ini Vajiralongkorn justru dikenal publik sebagai figur yang penuh dengan skandal. Sebut saja cap “playboy”, serta hobinya yang gemar hidup glamor dan bermewah-mewahan.

Belum lagi soal beredarnya sejumlah foto yang memperlihatkan Vajiralongkorn, menerima salam hormat dari pilot dan para kru pesawat saat landing di Bandara Munich, Jerman. Kala itu Vajiralongkorn hanya mengenakan celana jins yang kedodoran dan kaus kutang.

Vajiralongkorn bahkan pernah bikin geger dengan memberi anjing peliharaannya Foo Foo, pangkat Marsekal Udara. Seperti dilansir TIME, sejumlah elite militer Thailand sempat khawatir jika pangeran yang sudah tiga kali cerai itu kelak bakal jadi raja.

Pembicaraan rahasia para elite militer Negeri Siam itu sempat dibocorkan ke publik oleh WikiLeaks. Elite militer Thailand serta sejumlah diplomat AS, juga disebutkan mencemaskan hubungan dekat Vajiralongkorn dengan dua mantan PM Thailand yang dikudeta junta militer, Thaksin dan Yingluck Shinawatra.

“Hampir semua warga Thailand tahu tentang kelakuan-kelakuan (kontroversial) sang putra mahkota (Vajiralongkorn), sosok yang selama ini dibenci di Thailand sejak 1970-an,” sebut Andrew McGregor Marshall, jurnalis Inggris yang acap menulis tentang Kerajaan Thailand, dilansir The Guardian.

Sementara pengamat politik Profesor Pavin Chachavalpongpun menguraikan: “Vajiralongkorn selama ini juga memperlihatkan bahwa dia kurang tertarik dengan urusan politik dan urusan kerajaan. Kehidupannya sukar dipahami karena warga Thailand juga kurang tahu pandangannya terhadap politik, atau visinya soal masa depan kerajaan.”

Duh, kalau begitu penggambaran tentang sang penerus takhta, lantas mau dibawa ke mana masa depan Thailand?

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya