SEOUL – Perempuan yang berada di balik skandal politik Korea Selatan (Korsel) akhirnya muncul ke depan publik. Di hadapan umum, perempuan bernama Choi Soon-sil berkata sambil terisak-isak dan memberikan pernyataan yang sangat mengejutkan.
Choi mengakui bahwa ia selama ini telah memanfaatkan jaringannya dengan Presiden Korsel Park Geu-hye demi meraup keuntungan pribadi. Hal itu disampaikan Choi saat mengunjungi kantor kejaksaan yang menginvestigasi kasus ini.
Skandal intervensi pihak di luar pemerintahan telah mengguncang seluruh Korsel. Bahkan, ribuan warga Korsel melakukan unjuk rasa besar-besaran untuk menuntut Presiden Park mengundurkan diri. Ia dianggap tidak dapat memerintah secara baik karena tunduk atas intervensi.
"Mohon, maafkan saya," kata Choi, saat mencoba memasuki gedung jaksa di Seoul sambil dikelilingi oleh ratusan wartawan. "Saya melakukan dosa yang (hukumannya) setimpal dengan hukuman mati," tambah perempuan 60 tahun itu, sebagaimana dilansir Sky News, Senin (31/10/2016).
Saat Choi berada dalam kantor kejaksaan, ratusan warga melakukan unjuk rasa. Warga meminta Choi segera ditahan dan Presiden Park segera mengundurkan diri. Krisis politik di Korsel mulai menyeruak sejak Presiden Park mengakui bahwa Choi diam-diam telah mengedit teks pidato presiden dan melakukan intervensi.
Menurut laporan sejumlah media, Choi telah menggunakan koneksinya dengan Presiden Park untuk memeras para pengusaha agar memberikan uang miliaran rupiah kepada dua organisasi non-profit. Dana tersebut digunakan Choi untuk keperluan pribadinya.
(Ahmad Taufik )