WONOSOBO - Seekor babi hutan berukuran cukup besar yang biasanya berada di Hutan Sipring tiba-tiba mengamuk dan memasuki perbatasan dengan kawasan pemukiman penduduk di Desa Ropoh Kecamatan Kepil Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Warga yang kebetulan sedang di ladang pun menjadi sasaran kebringasan babi hutan. Akibatnya satu orang tewas dan tiga orang mengalami luka-luka.
Dikutip dari KRjogja, Selasa (1/11/2016), korban tewas diketahui seorang nenek bernama Salbiyah (75), sedangkan dua korban luka serius adalah Suyadi (40) dan Suparman (45), serta satu korban luka ringan Suranto (50). Seluruh korban berasal dari desa setempat.
Sejumlah pihak menduga bahwa babi hutan menyerang warga Desa Ropoh akibat habitannya di hutan sudah mulai rusak. Kerusakan lingkungan itu membuat babi hutan harus mencari makan hingga memasuki perbatasan dengan permukiman warga.
Menurut korban Suranto, babi hutan yang datang tiba-tiba tersebut awalnya meyerang dirinya yang tengah mencari kayu bakar di pinggiran desa yang berbatasan dengan kawasan hutan. Ia pun berupaya melakukan perlawanan dengan kayu, sehingga babi hutan akhirnya pergi menjauh setelah sedikit melukai tangan dan tubuhnya.
Namun, lanjutnya, kepergian babi hutan itu ternyata tidak kembali ke hutan, tetapi jutsru menyerang korban Salbiyah yang sedang berjalan hendak mencari kayu bakar. Serangan babi hutan yang tidak disangka-sangka tersebut membuat korban Salbiyah tidak berdaya, sehingga tubuhnya dicabik-cabik babi hutan hingga akhirnya meninggal dunia di tempat.
Keganasan babi hutan tidak berhenti sampai di situ, selepas menyerang Salbiyah, babi berukuran cukup besar tersebut juga berturut-turut menyerang warga lain, yaitu Suyadi dan Suparman yang tengah beraktivitas di ladang tidak jauh dari korban lainnya. Beruntung nyawa Suyadi dan Suparman yang mengalami patah tulang masih bisa tertolong dan langsung dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Wonosobo.
Untuk mencegah kejadian serupa, anggota Polsek Kepil dipimpin Aiptu Harsono SH terus melakukan perburuan babi hutan tersebut dengan dibantu sekitar 500 masyarakat Desa Ropoh. Pencarian dilakukan dengan menyisir kawasan hutan di desa tersebut.
(Rizka Diputra)