BANGKOK – Pejabat senior Thailand mengatakan, Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn akan disahkan sebagai raja baru Negeri gajah Putih pada 1 Desember. Setelah disahkan, dia diramalkan akan mendukung rancangan undang-undang militer yang baru dan menunjuk tim pejabat istananya sendiri.
Menyusul meninggalnya raja Bhumibol Adulyadej pada 13 Oktober, Pangeran Vajiralongkorn memutuskan untuk menunda mewarisi tahta dan meminta waktu untuk berkabung atas kepergian sang ayah. Dia menunjuk Kepala Dewan Kerahasiaan Thailand, Jendral Prem Tinsulanonda menjadi wali yang bertindak sebagai ‘raja ‘ sementara Thailand.
Ada kekhawatiran di kalangan rakyat dan pejabat Thailand mengenai kapabilitas pangeran berusia 64 tahun itu untuk menggantikan posisi ayahnya yang dikenal sebagai tokoh berpengaruh dan populer. Dibandingkan Raja Bhumibol, Pangeran Vajiralongkorn memang jarang dikenal oleh warga Thailand. Selain itu dia memiliki reputasi yang kurang baik dan dipenuhi skandal.
Diwartakan BBC mengutip sumber pejabat Thailand, Rabu (2/11/2016), Pangeran Vajiralongkorn akan mulai berkuasa di bawah Pemerintah Militer yang kemungkinan akan mendikte politik Thailand selama beberapa tahun.
Dia juga diramalkan akan menunjuk para penasihatnya untuk menempati posisi-posisi penting dalam hierarki di istana. Langkah itu diyakini akan mengakhiri pengaruh dari sejumlah tokoh tua yang berkuasa yang mengabdi pada raja Bhumibol.
Perdana Menteri (PM) Thailand Prayuth Chan-ocha sebelumnya telah mengatakan, pewarisan kekuasaan akan dilakukan sesuai undang-undang, hukum istana, dan tradisi, dengan waktu yang cocok setelah tujuh sampai 15 hari setelah meninggalnya raja. Meski begitu, penyerahan mahkota baru akan dilakukan setelah kremasi Raja Bhumibol yang akan berlangsung setahun lagi.
(Rahman Asmardika)