JAKARTA – Helikopter TNI AD hilang kontak sejak Kamis, 24 November 2016 di sekitar Long Bawan, Kalimantan Utara (Kaltara). Atas insiden tersebut, Kapuspen TNI, Mayjen Wuryanto memastikan sampai saat tim SAR masih melaksanakan pencarian.
Bahkan, upaya pencarian dilakukan melalui jalur darat dan jalur udara.
“Pencarian Jalur darat dibantu oleh Batalyon Infanteri Raider 614/Raja Pandita Kodam VI/Mulawarman, sedangkan jalur udara dibantu oleh pesawat TNI AU NAS 332 Super Puma dan pesawat CN 235, pesawat TNI AL Cassa AL/U 622 serta Maskapai sipil yaitu; Pelita Air Service AT 802 dan Susi Air C 208,” jelas Wuryanto saat dikonfirmasi Okezone, Sabtu (26/11/2016).
Wuryanto menambahkan, berdasarkan hasil evaluasi pada Jumat malam, TNI AU telah menemukan telah menemukan sinyal kuat yang diduga titik jatuhnya Helikopter tersebut. Rencananya, pagi ini tim SAR bakal bergerak menuju lokasi tersebut.
"Tadi malam kita evaluasi, kemarin TNI AU menemukan ada sinyal indikasi kuat yang menunjukkan titik jatuhnya heli dan akan ditindak lanjuti pagi ini, masih terus melakukan pencarian," tandasnya.