BANGLI – Renae Lawrence adalah satu dari tujuh tersangka pengedar narkoba asal Australia atau disebut Bali Nine yang masih menunggu kepastikan hukuman mati dari Pemerintah Indonesia. Ia kini berada di Penjara Bangli di Bali bersama tahanan narkoba yang tersisa.
Berbicara ke Daily Mail, Senin (28/11/2016), sahabat dari perempuan 39 tahun tersebut, Mary Lou Pavlovic mengungkap betapa berbeda kawannya itu sekarang dan bagaimana kehidupannya di penjara belakangan ini.
“Kondisinya luar biasa baik. Renae yang saya kenal telah menjadi perempuan yang sangat menyenangkan, jenaka dan bersinar. Dia bukan lagi anak muda yang kala itu ditangkap karena mengedarkan narkoba,” ujarnya.
Divonis penjara 20 tahun, Lawrence sadar tak ada gunanya berdiam diri merenungi saja nasibnya di balik jeruji besi. Berkat sokongan moral dari kerabatnya, dia pun memulai kesibukan baru di Penjara Bangli.
Lawrence yang sudah fasih bicara dalam bahasa Indonesia, mula-mula mengubah agamanya menjadi Hindu. Dia juga mengikuti saran Pavlovic yang seorang seniman di Melbourne untuk memulai hobi baru terkait kegiatan kesenian.
Perempuan narapidana Bali Nine berambut cepak itu antara lain membuka kelas tari tradisional Bali, mengajarkan cara menjahit dompet buatan sendiri dan melukis. Meskipun berstatus warga negara asing, dia pandai berlenggak-lenggok seperti penari-penari Bali. Kelasnya diikuti oleh sesama tahanan hingga anak-anak.
“Saya pertama kali mengunjunginya ketika masih di Penjara Kerobokan. Kami bicara banyak soal proyek seni, tetapi dia waktu itu bilang belum siap. Setelah beberapa kali pindah penjara, dia mulai tertarik dengan tawaran saya. Lalu meminta saya membantunya mewujudkan proyek seni ini pada April 2015, bertepatan dengan eksekusi dua tersangka Bali Nine lain, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran,” tutur Pavlovic.
Selama itu, Pavlovic terus memantau perkembangan rekannya. Dia senang ketika upayanya itu membuahkan hasil positif.
“Saya sungguh terkesan dengan karyanya. Dia meningkat pesat dalam setahun. Dia memiliki kemampuan mengelola keahliannya dengan luar biasa dan fokus seni yang baik. Karya lukisnya antara lain mural di sekeliling tembok penjara. Renae menakjubkan. Bahkan dia merancang dapur penjara jadi indah,” paparnya.
Sementara untuk kelas menjahit, Lawrence memanfaatkan karya anak didiknya untuk berbisnis. Hasilnya bisa dijual ke pasar turis di sekitar Ubud, Bali.
Kegiatan lain yang menjadi hiburan tersendiri bagi Lawrence adalah melatih anjing peliharaannya, Ozzi. Anak anjing itu datang ke rumah tahanan Bangli awal tahun ini saat usianya baru tiga pekan.
“Dia sangat mengasihi Ozzi. Anjing itu juga sangat cocok menjadi pendampingnya. Mereka selalu bersama. Lawrence juga melatihnya,” ungkap dia.
Pavlovic juga menyebut Lawrence menyukai anak-anak, senang memelihara ikan dan kura-kura. “Renae selalu mengutamakan kepentingan orang lain daripada dirinya. Dia selalu membantu tahanan lain, misal saat seseorang tidak punya selimut untuk tidur, dia bilang kita harus mencarikan untuknya,” tambah perempuan berambut pirang tersebut.