Tolak Veto Rancangan Resolusi DK PBB, AS Buat Israel Geram

NEW YORK – Dewan Keamanan (DK) PBB akan mengambil suara untuk memutuskan resolusi yang mendesak diakhirinya pembangunan pemukiman Yahudi oleh Israel. Pemungutan suara itu merupakan permintaan dari Malaysia, Selandia Baru, Venezuela dan Senegal yang turut mensponsori rancangan resolusi tersebut.

Sebelumnya, 15 anggota DK PBB, termasuk Amerika Serikat (AS) telah melakukan pemungutan suara untuk mengizinkan pengadopsian rancangan resolusi mengenai pemukiman Yahudi itu pada Kamis, 22 Desember 2016. Sikap AS kali ini yang bertolak belakang dengan posisinya yang biasanya membela Israel menimbulkan reaksi dari Negeri Zionis itu.

Israel menyebut sikap AS yang ditengarai akan abstain dalam pengambilan suara itu sebagai sebuah “langkah memalukan”. Perdana Menteri (PM) Israel Benyamin Netanyahu mendesak agar Washington melakukan veto menentang pengadopsian rancangan resolusi. Gedung Putih masih belum memberikan komentarnya terkait masalah ini.

Diwartakan Reuters, Sabtu (24/12/2016), agar bisa diadopsi, rancangan resolusi tersebut membutuhkan sembilan suara dukungan tanpa adanya veto dari salah satu dari kelima negara anggota tetap DK PBB.

Pejabat senior Israel mengatakan, bahkan jika nantinya rancangan resolusi itu disetujui DK PBB, Pemerintah Israel tidak akan mematuhi keputusan tersebut.

(Rahman Asmardika)